Konotasi merupakan istilah yang sering digunakan dalam bahasa dan sastra. Konotasi merujuk pada arti atau makna yang terkait dengan suatu kata, selain dari makna literal atau denotatif yang biasanya tercantum dalam kamus.
Konotasi dapat memberikan nuansa atau makna yang lebih dalam pada suatu kata dan sangat penting dalam pemilihan kata untuk mencapai tujuan tertentu dalam tulisan atau percakapan.
Pengertian Konotasi
Konotasi merujuk pada makna atau arti yang terkait dengan suatu kata atau ungkapan, yang melebihi makna literal atau denotatif yang tercantum dalam kamus. Konotasi biasanya bersifat subjektif, tergantung pada pengalaman dan persepsi individu terhadap suatu kata atau ungkapan. Konotasi dapat memberikan nuansa atau makna yang lebih dalam pada suatu kata dan sangat penting dalam pemilihan kata untuk mencapai tujuan tertentu dalam tulisan atau percakapan.
Baca Juga : Jasa Publikasi Jurnal
Jenis-jenis Konotasi
Konotasi positif
Konotasi positif terkait dengan makna yang memberikan nilai positif atau menguntungkan pada suatu kata atau ungkapan. Contoh penggunaan konotasi positif adalah "merah muda" yang sering digunakan untuk menggambarkan warna yang feminin atau "kebijaksanaan" yang merujuk pada sifat bijaksana.
Konotasi negatif
Konotasi negatif terkait dengan makna yang memberikan nilai negatif atau merugikan pada suatu kata atau ungkapan. Contoh penggunaan konotasi negatif adalah "gosip" yang sering digunakan untuk merujuk pada pembicaraan yang tidak berdasar atau "bodoh" yang merujuk pada kurangnya kecerdasan.
Konotasi netral
Konotasi netral tidak memiliki nilai positif atau negatif tertentu pada suatu kata atau ungkapan. Contoh penggunaan konotasi netral adalah "merah" yang merujuk pada warna tertentu tanpa nilai positif atau negatif.
Konotasi emosional
Konotasi emosional terkait dengan makna yang menimbulkan perasaan atau emosi pada pembicara atau pendengar. Contoh penggunaan konotasi emosional adalah "ibu" yang sering kali menimbulkan perasaan hangat dan kasih sayang pada pendengar.
Konotasi artistik
Konotasi artistik terkait dengan makna yang terkait dengan karya seni atau sastra. Contoh penggunaan konotasi artistik adalah "sangatlah hijau daun-daun yang ada" dalam puisi Sapardi Djoko Damono yang merujuk pada kehidupan yang masih segar dan penuh harapan.
Konotasi kultural
Konotasi kultural terkait dengan makna yang terkait dengan budaya atau tradisi tertentu. Contoh penggunaan konotasi kultural adalah "wayang" yang merujuk pada seni pertunjukan tradisional Indonesia.