Sumatera Utara meruapakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kebudayaan menarik untuk diketahui. Terdapat banyak adat istiadat dan budaya yang sampai saat ini  masih tetap dijalankan dan hidup bersama dalam kehidupan masyarakat disana. Meskipun zaman sudah semakin modern kebudayaan-kebudayaan tersebut tidak punah.

Salah satu masyarakat yang masih kental dengan budaya dan adat istiadatnya adalah suku Batak. Ada banyak tradisi yang sampai saat ini tetap dilestarikan oleh masyarakat suku Batak dan dipercaya memiliki makna sangat mendalam. Tradisi tersebut dinamakan Mangkolhal Holi.

Mangkohal Holi merupakan tradisi berupa upacara adat yang dilakukan untuk menggali makam dari para leluhur yang telah lama meninggal. Tujuannya adalah untuk mengambil tulang belulangnya dan kemudian dipindahkan ke tempat yang baru. Tradisi ini dilakukan sebagai wujud penghormatan kepada para leluhur dari suku Batak. Berikut fakta-fakta unik dari tradisi Mangkohal Holi:

1. Sebagai simbol penghormatan kepada leluhur

Dalam ritual ini terdapat banyak nilai leluhur yang terkandung.  Salah satunya yakni bukti penghormatan kepada orang tua atau pendahulu. Mayarakat suku Batak meyakini, bahwa arwah dari orang yang meninggal akan hidup abadi. Hal ini bisa dicapai dengan cara meletakkan tulang belulangnya ke tempat yang lebih tinggi, yang artinya lebih mendekatkan, kepada sang pencipta.

2. Prosesi pemindahan tulang belulang

Sebelum upacara dilakukan, jasad para leluhur akan dikeluarkan telebih dahulu. Hal ini harus mendapat persetujuan dari pihak keluarga. Jika setuju maka tulang belulangnya akan dibawa pulang kemudian dicuci. Setelah dicuci bersih kemudian tulang belulang tersebut dimasukkan kealam peti lalu didoakan dan dimasukkan ke makam yang baru.

3. Mempererat tali kekerabatan

Selain menjadi sarana penghormatan kepada para  leluhur yang telah meninggal, mangkohal holi  juga bertujuan untuk mengeratkan talipersaudaraan dan kekerabatan antar marga atau keluarga. Hal ini tercermin melalui acara menari tor tor bersama yang dilakukan oleh seuruh keluarga serta saling memegang pipi dan memberikan salam. Dengan berkumpulnya keluarga tersebut akan membuat generasi marga saling mengenal dan mengetahui silsilah keluarga.

4. Menyatukan jasad dari seseorang dengan jasad keluarganya

Tradisi Mangkohal Holi juga bertujuan untuk menyatukan jasad seseorang yang terpisah dari keluarganya. Hal ini akan terasa terutama bagi mereka yang telah meninggal dan dikubur jauh  dari keluarga dan tanah kelahiran, oleh karena itu masyarakat Batak berkeyakinan bahwa jasad mereka harus disatukan dalam tempat yang sama. Mangkohal Holi  juga menjadi salah satu upaya untuk menjaga sisilah keluarga.

5. Menjadi simbol dari tingginya martabat

Suku Batak menganggap  bahwa tradisi manngkohal Holi juga menjadi sibol dari tingginya martabat sebuah keluarga. Dengan menghormati para leluhur dan orang tua yang telah meninggal  akan membuat martabat sebuah marga menjadi terangkat. Semakin mahal dan semakin indah tugu atau makam, maka status marga dari pemilik tugu tersebut akan lebih bergengsi.

6. Membutuhkan biaya yang cukup besar

Mangkohal Holi adalah tradisi upacara adat kematian bagi masyarakat suku Batak, dan harus dilakukan sesuai dengat adat istiadat. Oleh karena itu mangkohal Holi bukanlah sekedar upacara biasa dan sembarangan, sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Marga atau keluarga yang mengadakan upacara ini harus menjamu seluruh tetangga kampung dan juga keluarga besar. Bahkan ada juga yang menhidangkan daging kerbau. Dalam pelaksanaannya, upacara ini juga membutuhkan hewan yang dikurbankan, dan umumnya hewan kurban yang digunakan adalah kuda.

Untuk informasi mengenai adat dan tradisi batak lainnya, kamu bisa mengunjungi link berikut ini https://pestabatak.com