Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghadirkan tantangan dan peluang baru bagi peneliti dalam menghadapi berbagai kompleksitas masalah yang ada di masyarakat. Salah satu pendekatan yang muncul sebagai solusi adalah kolaborasi penelitian antar disiplin ilmu. Kolaborasi semacam ini memungkinkan peneliti dari berbagai disiplin ilmu untuk bekerja bersama dalam mencari solusi terhadap permasalahan yang kompleks dan multidimensi. Dalam konteks Indonesia, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) telah mengembangkan platform Jurnal SINTA (Science and Technology Index) sebagai salah satu upaya untuk mendorong kolaborasi penelitian antar disiplin ilmu. Artikel ini akan membahas peran Jurnal SINTA dalam mendorong kolaborasi penelitian antar disiplin ilmu, manfaat yang dihasilkan, serta tantangan dan strategi untuk mengoptimalkan peran ini.

Sumber : publikasiku

Jurnal SINTA adalah sistem yang dikembangkan oleh Kemenristek/BRIN untuk mengindeks jurnal-jurnal ilmiah di Indonesia. Platform ini bertujuan untuk meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas penelitian ilmiah di Indonesia, serta sebagai alat untuk menilai kualitas dan kinerja jurnal-jurnal ilmiah. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Jurnal SINTA berperan penting dalam mendorong kolaborasi penelitian antar disiplin ilmu. Salah satu cara Jurnal SINTA mendorong kolaborasi adalah dengan menyediakan akses mudah dan cepat ke berbagai artikel dan jurnal ilmiah dari berbagai disiplin ilmu yang terdaftar dalam sistem.

Dalam melakukan penelitian yang kompleks, sering kali dibutuhkan perspektif dan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu. Melalui Jurnal SINTA, peneliti dari berbagai bidang dapat dengan mudah menemukan dan mengakses artikel-artikel ilmiah dari disiplin ilmu yang berbeda. Hal ini membuka peluang bagi mereka untuk menjalin kolaborasi dengan peneliti dari latar belakang disiplin ilmu yang berbeda pula. Misalnya, seorang peneliti di bidang kesehatan dapat dengan mudah menemukan penelitian dari bidang lingkungan yang relevan dengan topiknya, dan kemudian bekerja sama dengan peneliti lingkungan untuk mengeksplorasi dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat.

Dalam konteks inovasi, kolaborasi antar disiplin ilmu juga sangat penting. Dengan menggabungkan berbagai keahlian dan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu, peneliti dapat menghasilkan solusi yang lebih komprehensif dan inovatif terhadap permasalahan yang kompleks. Misalnya, dalam menghadapi permasalahan lingkungan, kolaborasi antara ilmuwan lingkungan dengan ahli teknologi informasi dapat menghasilkan solusi berbasis teknologi yang lebih efektif dalam mengatasi masalah lingkungan.

Selain itu, Jurnal SINTA juga berperan sebagai wadah untuk mempublikasikan hasil penelitian kolaboratif antar disiplin ilmu. Dengan dipublikasikannya penelitian kolaboratif dalam jurnal ilmiah, pengetahuan dan temuan dari berbagai disiplin ilmu dapat tersebar luas dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dan dunia akademik. Penelitian kolaboratif juga dapat memperkuat reputasi jurnal ilmiah di Indonesia sebagai sumber informasi yang andal dan berkualitas.

Manfaat lain dari kolaborasi penelitian antar disiplin ilmu adalah peningkatan pemahaman tentang berbagai isu dan tantangan yang kompleks. Dalam kolaborasi, peneliti saling berbagi pengetahuan, metode, dan pendekatan, sehingga memperkaya pemahaman mereka tentang isu yang sedang mereka teliti. Selain itu, peneliti juga dapat belajar dari perspektif dan pendekatan lain yang mungkin tidak mereka pertimbangkan sebelumnya. Dengan demikian, kolaborasi penelitian antar disiplin ilmu juga berkontribusi pada perkembangan dan evolusi pengetahuan di berbagai bidang.

Namun, pemanfaatan Jurnal SINTA dalam mendorong kolaborasi penelitian antar disiplin ilmu juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kendala bahasa dan kultur akademik. Terkadang, istilah dan pendekatan dalam disiplin ilmu yang berbeda dapat menjadi hambatan dalam berkomunikasi dan berkolaborasi. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan upaya untuk mengatasi perbedaan bahasa dan kultur akademik agar kolaborasi dapat berjalan dengan lancar.

Selain itu, kendala teknis dalam platform Jurnal SINTA juga dapat menjadi tantangan. Dalam beberapa kasus, kesalahan indeksasi atau ketidakakuratan data dalam Jurnal SINTA dapat menghambat peneliti dalam menemukan dan mengakses artikel yang relevan. Kemenristek/BRIN perlu terus meningkatkan dan memperbaiki sistem Jurnal SINTA agar dapat berfungsi secara optimal sebagai alat untuk mendorong kolaborasi penelitian antar disiplin ilmu.

Dalam rangka mengoptimalkan peran Jurnal SINTA dalam mendorong kolaborasi penelitian antar disiplin ilmu, beberapa strategi dapat diimplementasikan. Pertama, perlu ada upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya kolaborasi antar disiplin ilmu di kalangan peneliti dan akademisi. Dengan meningkatkan kesadaran ini, diharapkan kolaborasi penelitian antar disiplin ilmu dapat menjadi lebih umum dan lebih didukung.

Kedua, Kemenristek/BRIN dapat memfasilitasi pertemuan dan forum diskusi antara peneliti dari berbagai disiplin ilmu untuk memfasilitasi pembentukan kolaborasi.