Pupuk organik berasal dari tumbuhan dan/atau hewan yang telah melalui proses teknis. Yang nantinya bisa dalam bentuk padat atau cair keduanya memiliki manfaat yang sama yaitu membantu menyuburkan tanah dan tanaman secara alami. Salah satu bahan yang bisa Anda gunakan untuk membuat pupuk organik adalah daun bambu. Nah kali ini saya akan memberikan kandungan kompos daun bambu dan cara membuatnya.

 

Bambu

Bambu merupakan tanaman hutan yang tidak berkayu. Bambu banyak tumbuh di Indonesia dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Bambu tumbuh di daerah yang kering dan tidak tergenang. Bambu dikenal sebagai tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk apa saja, artinya tumbuhan merupakan bagian dari tubuhnya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Karena akar dapat digunakan untuk kerajinan, batang dapat digunakan untuk konstruksi dan pucuk (rebung) dapat dibuat menjadi makanan.

Dari sekian banyak manfaat yang dibawa bambu, satu bagian dari bambu yang sering terlupakan, yaitu daunnya. Kita sering melihat daun bambu berserakan dan terlihat seperti sampah. Orang menganggapnya tidak berguna. Daun bambu tidak bisa dikonsumsi atau digunakan untuk keperluan bangunan, tapi jangan salah, daun bambu bisa digunakan sebagai pupuk tanaman.

 

Kandungan Kompos Daun Bambu

Kompos daun bambu terdiri dari daun bambu kering yang lapuk dan banyak ditemukan di areal rumpun bambu. Unsur hara yang banyak terdapat pada daun bambu adalah fosfor (P) dan kalium (K), unsur hara makro primer yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak. Karena kandungan unsur hara P dan K dalam daun bambu cukup tinggi, maka sangat baik digunakan sebagai campuran kompos dalam media tanam.

Nutrisi penting lainnya yang terdapat pada daun bambu adalah silika (Si). Bagi anda yang sering ke toko pertanian untuk membeli pupuk pasti pernah melihat pupuk silika yang khusus dijual. Asam silikat merupakan salah satu unsur hara yang sangat penting bagi tanaman, meskipun bukan merupakan unsur hara esensial (unsur hara yang perannya tidak dapat tergantikan).

Asam silikat termasuk dalam kategori nutrisi fungsional, nutrisi yang ditujukan untuk tanaman tertentu seperti padi dan tebu. Beberapa manfaat penting dari unsur hara ini adalah dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit, memperkuat batang tanaman, dan memperpanjang umur simpan tanaman tanaman sehingga tidak mudah busuk.

 

Cara membuat kompos daun bambu

  • Bahan organik dari sumber tumbuhan atau hewan.
  • Mikroorganisme aktif sebagai pengurai atau pengurai atau menggunakan EM4.
  • 1 liter larutan gula atau molase.

Cara membuat

  1. Potong daun dan bahan organik lainnya menjadi ukuran yang lebih kecil agar lebih mudah diurai.
  2. Campur semua bahan kering yang sudah dipotong menjadi satu, lalu aduk hingga tercampur rata.
  3. Buat molase dengan mencampurkan 1 takaran tutup botol EM4 ke dalam larutan air gula.
  4. Tambahkan dedak ke dalam campuran molase, lalu aduk hingga merata.
  5. Tuang larutan molase secara merata ke dalam campuran bahan kering. Pastikan semuanya terkena larutan tetes tebu, lalu tutup campuran tersebut dengan terpal agar proses penguraian bahan organik menjadi pupuk berjalan lancar. Biarkan selama 4-7 hari.
  6. Periksa kondisi campuran setiap hari. Saat adonan sudah panas, aduk adonan dengan cara membalikan adonan agar proses penguraian merata dan tidak membusuk. Lakukan proses ini selama 7-14 hari.
  7. Jika adonan sudah gembur dan tidak panas, proses penguraian selesai dan pupuk siap digunakan. Jika ingin lebih praktis bisa menggunakan mesin pencacah kompos dan chopper pencacah sampah ukuran mini.